Selasa, 10 September 2013

KOMENTAR Baharuddin Jusuf Habibie TENTANG JUDI

Memberitakan bahwa mantan presiden Baharuddin Jusuf Habibie setuju jika Batam dijadikan arena judi guna mendatangkan devisa sekaligus mendorong perkembangan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
“Tidak ada salahnya perjudian dibuka di Batam. Malaysia, yang negara Islam, punya tempat judi, Sejak tahun 1970 Saya tahu ada judi MASTER (MALAYSIA Lottery)  Demikian Habibie memberikan alasan.
Pernyataan itu ditanggapi hati-hati oleh Wali Kota Batam H. Ahmad Dahlan. Dia mengatakan ide itu sangat baik. Untuk mewujudkannya, menurut dia, perlu waktu untuk menyamakan persepsi semua pihak. “Nanti para ulama akan berteriak,” katanya.
Yang penting, kata Dahlan, adanya pengertian dan rumusan serta komitmen dari pemerintah pusat. “Tanpa ada campur tangan pusat dan kesepakatan semua pihak, agak sulit mewujudkan arena judi di Batam,” katanya.
Sejak dulu, judi memang isu kontroversial di Indonesia. Sebagian kalangan melakukannya atas dasar budaya dan sebagainya. Agamawan menentangnya dengan alasan moral. Negara secara resmi juga melarang perjudian.
Tapi, lihat di kehidupan sehari-hari. Sungguh sulit memberantas perjudian. Ada saja aparat dan kelompok-kelompok masyarakat yang malah menjadikan perjudian sebagai sarana mencari penghasilan tambahan.
Kombinasi antara lemahnya penegakan hukum dan aparat yang tak enggan disuap membuat judi tetap subur.
Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin pernah berhasil mengelola urusan judi ini untuk membangun ibu kota. Ia tahu judi sulit dihapus dari Jakarta. Pada saat yang sama, Jakarta kekurangan dana pembangunan.
Ia lalu melokalisasi perjudian dengan menerapkan pajak yang tinggi. Pajak masuk ke kas daerah untuk membangun proyek infrastruktur. Kritik dari alim ulama ia abaikan.
Namun, idenya tak bertahan lama. Bang Ali digantikan gubernur baru dan gagasannya tak dilanjutkan. Setelah itu, judi merajelala dan menjadi lahan pemalakan baru — hingga sekarang.
Ketika diangkat sebagai Kepala Polri, Jenderal Sutanto bertekad memberantas perjudian. Ia memerintahkan aparatnya di lapangan memburu sarang dan para pelaku perjudian. Ia bahkan mengancam akan mencopot para kepala polisi di daerah yang tak mengikuti perintihnya.
Gebrakan Sutanto cukup manjur, paling tidak untuk sementara. Perjudian tiarap. Namun, jika Habibie sampai mengeluarkan pernyataan tentang perjudian, berarti praktek itu belum seratus persen raib.

Saya jadi terpikir, jangan-jangan ide Habibie yang mengikuti Ali Sadikin itu ada benarnya.Di Malaysia Negara Islam ada judi MASTER (MALAYSIA Lottery) Bagaimana menurut Anda?